Biasanya yang lebih berpengaruh itu logika atau perasaan sich?
Kalau kita pake logika, hal - hal yang kita lakuin pasti selalu masuk akal, selalu bisa dinalar.
Tapi kalau pake perasaan, bisa aja perasaan kita berlawanan dengan logika kita.
Jadi, sebaiknya kita pake logika atau perasaan nie?
Kalo pake logika tar dikira ga punya perasaan. tapi kalo pake perasaan, tar dikira ga masuk akal.
Hmmm . . .
Katanya, pria lebih mengutamakan logika, tapi wanita lebih mengandalkan perasaannya. Emang bener ya?
Terkadang hal yang ga logis pun bisa dilakukan oleh wanita. Dan pria cenderung menutupi perasaannya dengan logika yang ia miliki. Hmmm . . .
Jadi intinya logika atau perasaan?
Aku sendiri juga bingung. Aku sering berusaha menggunakan logikaku. Aku selalu mikir, " masuk akal ga sich?". Tapi terkadang perasaan jugamempunyai peran tersendiri. Perasaan akan berkata YA walaupun logika berkata TIDAK. Kalau sudah begini, aku pun termenung, seolah mendengarkan perdebatan antara logika dan perasaan. Aku ga mau melakukan hal - hal yang menurut aku ga logis. Tapi perasaanku ingin. Aku bingung. Tidak tahu harus berbuat apa. Tak tahu harus bagaimana. Aku terdiam. Kuputuskan untuk mengikuti logika. Tapi entah darimana akhirnya air mata itu muncul. Ya, mungkin itu perasaan.
logika : jangan lakuin hal - hal yang ga masuk akal !
perasaan : tapi kamu pengen ngelakuin itu kan?
logika : kamu ga mungkin ngelakuin itu, aneh! ga masuk akal!
perasaan : ikuti kata hatimu, apa yang sebenernya kamu inginkan.
logika : ga ada gunanya ngelakuin hal - hal yang ga masuk akal, malu - maluin!
perasaan : aku tau apa yang kamu rasakan, lakukanlah, jangan ragu.
logika : jangan dengerin perasaanmu, pake logika! aku tau yang terbaik buat kamu.
perasaan : lakukan sesuai hati nuranimu.
Ya, mungkin seperti itulah perdebatan antara logika dan perasaan. Entah siapa yang akan menang.
Aku termasuk penganut logika, ga ada kata - kata perasaan yang lebih penting, ga ada kata - kata cinta ga pake logika, ga ada kata - kata logika itu ga berperasaan. Ga ada . . . Aku selalu mikir, logis ga sich yang aku lakuin ini? Ga ada kata - kata "aku bisa ngerasain apa yang kamu rasain". Ga ada juga "perasaanku bilang begini, apapun akan aku lakuin, walaupun ga mungkin.". Tapi ternyata, perasaan berkata lain. Logika kita tetap ga bisa menutupi perasaan kita. Ga menutup kemungkinan aku mengikuti perasan, juga dengan sedikit logika. Karena aku ga mau bertindak di luar logikaku. Tapi ternyata ga selalu berhasil ya, hmmm.
Kata teman - teman lain, aku thu cuek. Ya, karena aku mikir pake logika. Ga ada yang perlu dilakuin, ya aku diam aja. Aku ga mau tau. Tapi bukannya aku ga peduli. Disini, logika tetep ga bisa ngalahin perasaan. Kalau ada apa - apa sama mereka, aku pasti bantu sebisanya. Diminta atau tidak, aku ga tega ngeliat yang lain kesusahan, kekurangan, sedih, atau apa aja.
Aku sempet berpikir, apakah yang aku lakuin ini sesuai dengan logika dan perasaanku? Semoga ...
Jadi, mana yang lebih dominan, logika atau perasaan?
Search Here
Thursday, 5 November 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
biarkan logika bertindak sebelum perasaan menghancurkan segalanya ;]
heheheh
mampir doank
ahahahahaha stuju sm nanas ^^
Post a Comment