Powered By Blogger

Search Here

Sunday, 22 November 2009

All I want to Say is …

http://www.deskset.comuf.com/

Pada hari itu, seorang teman saia menyuruh saia membuka link di atas. Pulang sekolah, saia langsung menyalakan komputer, membuka browser, dan mengetikkan link tersebut lalu tekan Enter.

Tak berapa lama loading selesai, dan tampak sebuah halaman. Hitam. Ada 10 foto di sana. Gambar – gambar yang pernah saia kirim ke teman saia itu. Klik gambar – gambar tersebut, maka gambar tersebut menjadi besar, dan muncul komen – komen dari dia.

Tau ga apa komentar saia?

Waaah, saia suka sekali dengan buatan dia ini. Mengingatkanku pada masa – masa saat saia kirim gambar itu. Senang rasanya dia masih mengingat saia. Pieces Memory, hmmm.

Tapi akhirnya sekarang saia bertanya, apakah itu cuma jadi kenangan saja? 10 gambar itu saja kah yang nantinya yang akan dia ingat? Haha mungkin saja suatu hari dia lupa sama saia. Kan mudah sekali seseorang bisa lupa. Bahkan tidak ingat gambar – gambar itu juga. Ya sudahlah.

Yang terpenting, di sini saia mau mengucapkan banyak terima kasih. Saia tidak menyangka bahwa teman saia masih menyimpan gambar – gambar yang pernah saia kirim. Terima kasih banyak. Maaf juga bila saia tidak bisa berbuat banyak, tidak bisa membalasnya. Saia hanya bisa berdoa berdoa kepada Tuhan supaya teman saia ini selalu dijagaNYA, dikuatkan hatinya saat sedang sedih, dan saia yakin Tuhan akan selalu menemaniNYA supayua dia tidak kesepian, Amin.

Yang pasti, saia benar – benar suka. Entah dia mau menghapusnya atau tidak. Yang pasti saia suka membuka link tersebut, membaca komen – komen darinya, walaupun saia sudah tau apa yang ditulis. Saia tidak bosan melihatnya, walaupun semua tetap sama.

Satu hal yang saya tidak suka, yaitu kata – kata yang dia tulis di bagian paling bawah. Saia sangat tidak setuju. Bisa tidak kah diganti kata – kata yang menyenangkan saja?

Dia bilang “I let u fly”. Terbang kemana? Saia tidak punya sayap, saia tidak tahu harus ke mana, dan saia tidak mau ke mana pun. Mengapa dia ingin saia pergi? Saya tak tahu.

Saia tahu, saia tidak bisa berbuat apa – apa. Saia tidak bisa membantunya jika dia punya masalah. Saia cuma bisa mendengar (baca : membaca) tanpa tahu harus bagaimana. Saia tidak suka jika tiba – tiba teman saia ini menghilang, diam, tidak bicara apapun, karena saia di sini tidak tahu apa yang dia rasakan. Saia cuma mau membantu saja, karena saia merasa telah banyak terbantu.

Bagi saia semua tidak ada yang salah. Salah dan benar siapa yang tahu? Tuhan tidak pernah memberikan keharusan pada kita. Kita dibuat bebas. Bebas memilih. Tidak ada yang salah.

Saia tidak tahu harus bagaimana. Saia memang tidak pernah bisa mengungkapkan apa yang saia mau bilang. Saia ingin sekali berkata jujur. Bebas. Tanpa beban. Untungnya sekarang saia bisa menulis di sini. Karena saia rasa teman saia ini tidak mau mendengar saia lagi.

Huff, saia kembali sendirian lagi. saia tidak ada masalah dengan sendirian, karena saia memang hidup di dalam kesendirian. Tapi memang berat. Saia butuh tempat untuk berbagi. Membagi kebahagiaan saia dan juga keluh kesah saia. Susah rasanya untuk menyimpannya sendirian. Mungkin semua cuma tahu saia sebagai orang yang cuek dan tak punya masalah, dan kalian tahu, bahwa kalian SALAH BESAR. Saia sangat peduli dengan teman – teman saia, dan saia mempunyai banyak masalah. Ya itulah saia. Tapi tenang saja, saia tidak akan mengganggu siapa pun. Saia masih bisa tertawa di mana pun. Biarkan beban ini saia simpan, dan hanya saia yang tahu. Sendirian.

Ini memang salah saia. Saia memang tidak bisa mengungkapkan apa yang saia ingin ungkapkan. Jika saia sudah merasa cocok dan nyaman dengan seseorang barulah saia bisa. Tapi tak semudah itu. Dan saia tidak menyangka untuk pertama kalinya saia bisa bicara tanpa beban, dengan teman saia yang satu ini. Satu – satunya tempat saia bercerita. Senang sekali rasanya. Cukup didengar (baca : dibaca) saja. Sudah lebih dari cukup. Ingin saia menemuinya dan berterima kasih, Tapi saia tak yakin dia mau.

Saia harus bisa. Menyimpan semuanya sendirian. Saia harus bisa bertahan. Saia masih punya satu janji, yang batas akhirnya semakin dekat. Jika saia tidak berhasil, saia harus siap mengucapkan selamat tinggal pada semuanya, keluarga, teman, dan lainnya. Entah kita masih bisa bertemu lagi atau tidak. Semoga.

0 comments:

Post a Comment